Sinopsis Jodha Akbar Episode 8

Sinopsis Jodha Akbar Episode 8 - Sinopsis Jodha Akbar mengisahkan tentang cinta abadi antara Raja Jalaluddin dan Ratu Jodha. Cinta tersebut dibalut oleh kisah-kisah bertema sejarah dan dibumbui dengan adegan-adegan konflik juga peperangan. Pertemuan Jodha dan Jalal sendiri mulanya tidak sengaja karena mereka dipersatukan dalam pernikahan politik. Namun kemudian cinta mereka tumbuh menjadi sebuah hubungan yang sangat kuat. Jodha menjadi ratu yang mendampingi Raja Jalal dan menurunkan penerus tahta Dinasti Mughal di India. Simak semua sinopsisnya di Sinopsis Jodha Akbar Full Episode

Sinopsis Jodha Akbar


Sinopsis Jodha Akbar Episode 8 - Sementara itu di acara pameran di alun-alun, Sukanya masih mengincar pangeran Suryabhan. Matanya mengikuti setiap gerakan pangeran itu. Suryabhan mengeluarkan kalung Sukanya di tangannya dan mengamatinya. Sukanya tersenyum senang.

Di perkemahan pasukan Mughal, ratu Hamida duduk. Jalal datang dengan mengendarai kuda. Jalal turun dari kuda dan menghampiri hamida. Jalal memberi salam pada hamida. Hamida membalas salamnya dan berdiri dengan suka cita. Tapi penerimaan Jalal sangat dingin, dia bertanya, apa yang di lakukan hamida di sini. Hamida mengatakan kalau dia baru mengunjungi ajmer sharif dan berpikir untuk mengunjungi Jalal karena dia sangat merindukannya. Hamida mengikatkan jimat (tabeez) di lengannya. Jalal sama sekali tidak menatap hamida, dia menatap kebawah dan menghindari bertatapan langsung dengannya. 

Jalal berkata bahwa seharusnya Hamida menulis surat dulu padanya kalau mau berkunjung seperti bari ammi (maham angga). Jalal berubah lembut saat membicarakan Maham angga, berbeda kalau dia bicara dengan ibunya sendiri.  Hamida mengatakan bahwa surat terlihat seperti menyampaikan pesan politik. Perasaan tidak dapat di sampaikan lewat secarik kertas. Jalal mengejeknya dengan mengatakan kalau itu tidak benar, karena hamida sendiri telah mengutamakan tahta, bukan perasaan atau tanggung jawabnya pada anak. Hamida ingin mengatakan sesuatu, tapi Jalal tidak memberinya kesempatan. jalal meminta Hamida memberitahu Maham kalau dia sangat merindukannya dan juga menyuruhnya mengatakan pad istri-istrinya bahwa ia berpikir tentang mereka setidaknya 1 hari sekali. 

Dengan sedikit terluka, ratu hamida bertanya apakah Jalal tidak merindukan dirinya?” Jalala menjawab, ya, tentu saja. Setiap dia melihat seorang anak yatim piatu, dia memikirkan hamida. Karena hal itu membuat jalal teringat pada nasibnya sendiri, seolah-olah ibu anak yatim tersebut mempunyai kesulitan yang tak terelakkan samapi harus meninggalakan dirinya, seperti ibunya sendiri.  

Dengan rasa pahit di hati, Jalal meninggalkan Hamida setelah mengucapkan salam perpisahan. Jimat yang di pakaikan hamida jatuh.  Hamida mengambilnya. Rasa nyeri terlihat di matanya. Pada Gul badan hamid amengatkan kalau mereka harus kembali ke Agra sekarang. Jalal terus menggali kenangan pahitnya, dan itu akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap dunia. Gul badan menyuruhnya istrirahat beberapa saat. 

Tapi Hamid amenolak, dia ingin pergi secepatnya. Gul badan berkata apakah dia datang untuk melihat Jalal hanya untuk beberapa menit dan kemudian pergi? Hamida mengatakan kehadirannya tidak membawa dampak apa-apa pada Jalal, jadi tidak ada gunanya tinggal.

Hamida bercerita pada gul badan tentang sikap dingin Jalal pada hamida terjadi karena dulu hamida pernah meninggalkan Jalal  pada maham angga demi keselamatan Jalal. Karena dia harus menemani Humayun bersembunyi. Dan Jalal menganggap itu adalah kesalahan Hamida yang paling besar, yaitu meninggalkannya. Dan kini, Jalal menganggap Maham sebagai ibunya dan sampai batas tertentu bahkan maham mengambil keuntungan dari itu.

Di Amer, Jodha dan Menawati mengunjungi pameran dan menikmati pemandangan yang di suguhkan. Jodha berkata, “indah sekali.” Mereka berkeliling melihat-lihat pameran dan bertemu Sukanya yang sedang mengintip Suryabhan bersama Sivani. Menawati mencolek Sukanya, yang dengan sedikit terkejut menoleh. Mena bertanya apa yang dikerjakannya? Sukanya segera mengambil gelang yang ada di hadapannya dan menunjukannya pada Mena. Mena kemudian meninggalkan Sukanya dan Sivani. SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar Episode 9
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sinopsis Jodha Akbar Episode 8