Sinopsis Jodha Akbar Episode 10

Sinopsis Jodha Akbar Episode 10 - Sinopsis Jodha Akbar mengisahkan tentang cinta abadi antara Raja Jalaluddin dan Ratu Jodha. Cinta tersebut dibalut oleh kisah-kisah bertema sejarah dan dibumbui dengan adegan-adegan konflik juga peperangan. Pertemuan Jodha dan Jalal sendiri mulanya tidak sengaja karena mereka dipersatukan dalam pernikahan politik. Namun kemudian cinta mereka tumbuh menjadi sebuah hubungan yang sangat kuat. Jodha menjadi ratu yang mendampingi Raja Jalal dan menurunkan penerus tahta Dinasti Mughal di India. Simak semua sinopsisnya di Sinopsis Jodha Akbar Full Episode

Sinopsis Jodha Akbar


Sinopsis Jodha Akbar Episode 10 - Dari Jauh suryabhan singh mengamati Jodha yang sedang bicara dengan adik-adiknya. Nampaknya Suryabhan sudah tertarik pada Jodha. Dia bertanya pada seseorang tentang siapa Jodha. Orang itu menjawab kalau dia adalah Rajkumari JOdha Bai, putri raja Bharmal. Suryabhan menatap Jodha yang sedang tertawa-tawa dengan penuh rasa tertarik.

Sementara Sukanya berjalan sambil mendekap kalung di dadanya di ikuti Sivani di belakangnya. Sukanya terlihat seperti orang yang benar-benar sedang di lamun cinta. Sivani mengodanya, lalu keduanya tertawa bersama.

Malamnya, Jodha berdiri di depan jendela kamarnya dan tenggelam dalam pikirannya sampai-sampai di tidak tahu kalau Motibai masuk dan menghampirinya. Motibai bertanya apa yang di pikirkan Jodha. Jodha ada menyembut nama Jalal. Moti mengingatkan apa yang ratu menawati katakan agar tidak menyebut nama musuh sebab dewi saraswati dapat mendengarkan apa kata mereka dan mengabulkan permohonannya. Jodha terlihat sengiit. Dengan berapi-api dia berkata, “jika memang benar dewi saraswati ingin mengabulkan doa, aku berharap bahwa dia akan mendengar aku sekarang.

Aku berharap bisa menghentikan cara memerintah Jalal yang tidak benar. Jika dewi saraswati mengabulkan keinginan, aku ingin Dia menghubungkan aku dengan Jalal. Aku ingin dunia menginggatku kapanpun mereka bicara tentang Jalal. Mereka harus menginggatku sebagai orang yang mengubah sejarah India.” Dengan bercanda Moti berkata pada JOdha kalau dia telah banyak membuang waktu dan pikiran untuk Jalal, kalau JOdha memikirkan orang lain, tentu saat ini dia sudah punya kisah cintanya sendiri. Jodha mengatakan kalau dia tidak ingin kisah cintanya di tulis dalam buku sejarah.

Sebaliknya Jodha berharap, bahwa ketika Biografi Jalal di tulis, sebuah paragraf mungkin di tulis tentang dia, yang menyatakan kalau dia mengakhiri perbuatan Jalal yang salah ini. Moti bai bertanya kenapa dia sangat membenci Jalal. Jodha berkata kalau tindakan Jalal sangat biadab. Motibai mengejar Jodha dengan pertanyaan bagaimana Jodha bisa begitu yakin kalau Jalal yang bertanggung jawab atas tindakan itu? Bisa saja prajuritnya yang berbuat atas inisiatif mereka sendiri dan jalal tidak tahu apa-apa. Jodha balas mengatakan bahwa Jalal tidak buta huruf ataupun tuli. Dia sepenuhnya sadar denga apa yang terjadi di sekelilingnya.

Dia harus melihat manusia sebagai manusia, bukan pion. Jodha berkata, “siapapun yang menghalangi jalannya, dia tidak keberatan menggunakan cara kejam untuk menyingkirkan mereka. Dia hanya ingin membuat jalan untuk dirinya sendiri. Aku bahkan mendengar kalau Jalal bahkan tidak menghormati ibu kandungnya sendiri.

Dikemahnya, Jalal sedang dengan Khan baba. Bairam khan berkata kalau dia sangat yakin Jalal akan di kenang sebagai penguasa terbesar sepanjang sejarah. Jalal tertawa dan bertanya kenapa khan baba begitu yakin? Adakah dia mengetahui hal tersebut terlebih dahulu? Bairam khan berkata kalau dia selalu tahu. Bairam khan memuji Jalal, “mungkin itu musuh atau perasaannya, tapi Jalal tahu bagaimana mengontrol keduanya. Bairam khan berkata karena Jalal tidak mempunyai hati, maka dia akan berjuang untuk menjadi penguasa terbesar

Seorang parjurit sedang mengasah pedang. Jalal menghampirinya dan mengambil pedang yang di ulurkan prajurit itu. Jalal mengamati pedang itu dan berkata, “ujungnya tidak cukup tajam untukku.” lalu dengan ahlinya dia mengasah ujung pedang itu sendiri. Prajurit dan pengawal hanya berdiri menatapnya.

Seorang Kasim datang memberitahu Khan Baba kalau Khan Zaman, pengelola dermaga datang. Khan baba menyuruhnya datang kedepannya. Khan Zaman menenui Khan baba memberi salam dan bertanya, “apakah anda memanggilku, tuan?” Khan baba tanpa menoleh bertanya, “apakah kau bertemu dengan yang mulia?” Khan Zaman memjawab, “ya.” Khan baba bertanya, “kenapa?” Kang Zaman menjawab, “aku harus membahas masalah politik yang sangat penting.”

Khan baba dengan nada tegas mengatakan kalau tidak ada yang boleh menghubungi yang mulia tanpa seizinnya, “itu perintahku. Mengapa kau mangabaikannya? kau pergilah dari sini,  aku melepaskanmu dari tugas.” Dengan berani Khan Zamn berkata kalau hanya perintah kerajaan yang bisa memecatnya dan Khan baba tak bisa lakukan itu. SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar Episode 11
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sinopsis Jodha Akbar Episode 10